keseruan saat kawan kecelakaan

SOR77

sudah lebih dari 4 jam Redi bersama dua rekannya menunggu didepan pintu kamar UGD (Unit Gawat Darurat) sebuah tempat tinggal sakit di kota metropolitan. Yudi teman mereka bersama pacarnya mengalami kecelakaan kendaraan beroda empat yang lumayan parah tadi pagi sehingga harus dirawat secara intensif di ruang UGD.

Redi serta dua rekannya merasa berkewajiban buat membantu teman karibnya sebab pihak famili Yudi belum ada satupun yang ada di rumah sakit. Yudi adalah anak tunggal dan kedua orang tuanya berada di sebuah negara Eropa Timur menjadi staf kedutaan besar .

Sedangkan famili-keluarga dekat Yudi masih belum tiba sebab tinggal di luar pulau Jawa seperti Pontianak, Tarakan dan Manado. Beruntunglah Yudi mempunyai karib mirip Redi dan dua rekannya yg lain buat mengurus keperluannya sewaktu dirawat di UGD.

Cerita Sex terdapat Kenikmatan saat sahabat Kecelakaan
Cerita Sex ada Kenikmatan saat teman Kecelakaan
Ngocoks seorang perawat keluar dari ruang UGD serta menuju ke arah Redi sambil membawa sebuah kertas di tangannya. “Mas, ini resep dokter yg harus segera dibelikan obatnya agar teman Mas besok pagi bisa eksklusif disuntik dengan obat itu.”, kata perawat tersebut pada 3 pemuda yg telah kelihatan lelah.

“Kira-kira di apotik rumah sakit ini obat itu terdapat nggak, Mbak?”, tanya seseorang rekan Redi.

“jikalau terdapat saya nggak akan minta tolong pada kalian”, jawab perawat singkat.

“ayo, dicari!”, ajak Redi pada dua temannya.

“sebentar Mas”, cegah perawat itu.

“Kalian yang memiliki golongan darah sama menggunakan Yudi sebaiknya tinggal disini, jaga-jaga bila sahabat kalian membutuhkan darah lagi serta persedian kami habis”, meneruskan keterangannya.

Baca carita selanjutnya di KASINO88

Akhirnya 3 pemuda itu berembuk serta menetapkan agar Redi saja yang mencari obat dan 2 temannya permanen tinggal.

Redi mengeluh dalam hati sambil mengendarai mobil, “Cari apotik yang buka jam 1 pagi ini sempurna susah, saya nggak seberapa hapal jalan Jakarta lagi”.

sesudah berkendaraan selama 10 mnt akhirnya beliau menemukan sebuah apotik yg masih buka tapi sesudah dimasukinya pegawai apotik tersebut menyatakan jika obat yg dicari Redi tidak ada.

insiden tadi berulang hingga 4 kali dengan alasan yang mirip, “obat itu habis”, “besok siang baru siap”, dan sebagainya. Demi sahabat yang ketika ini tergolek pada ranjang UGD, Redi tak berputus asa meskipun tubuhnya sudah lelah serta ngantuk. Ngocoks.com

Tanpa berharap poly Redi memarkir mobilnya didepan apotik mungil di ujung jalan yg sempit.

“Paling-paling nggak terdapat lagi”, pikir Redy sembari menyerahkan resep obat yang dicarinya pada pegawai apotik itu, seseorang wanita berumur 30-an.

“Silakan tunggu dulu, aku carikan”, ucap wanita itu dengan sopan.

dia mencek menggunakan komputernya, kemudian masuk ke ruangan berdinding kaca transparan yang terlihat penuh laci obat, keluar lagi dan terus masuk ke ruangan tertutup. wanita itu keluar bersama seorang pria berumur 50-an dengan paras masih ngantuk.

sambil mengenakan kaca matanya pria itu berkata di Redi, “Dik, obat ini relatif langka, menyiapkannya butuh waktu 1 jam dan yang mampu menyiapkan cuma cabang kami yg berada pada Depok. sebaiknya saudara termuda eksklusif aja mendatangi kesana atau bila saudara termuda mau nunggu izin pegawai kami yang ngantar kesini, gimana?”.

langsung dijawab Redi, “aku tunggu aja disini, Pak! Capek Pak aku putar-putar carinya! Berapa, Pak?”.

Dijawab oleh wanita disebelah laki-laki itu, “Totalnya Rp 536.500,-“.

dalam hati Redi menggerutu, “Busyet, habis nih residu gajianku!”.

Jam di dinding apotik memberikan setengah 2, hawa sejuk pagi masuk melalui jendela apotik menghasilkan Redi yang baru saja duduk beberapa menit pada ruang tunggu sebagai ngantuk. Matanya yg relatif sayu mulai menatap perempuan yg sibuk di counter apotik itu, ad interim itu pegawai laki-laki yg tadi sudah tak terlihat lagi.

 

pada hati Redi mulai berdialog menggunakan dirinya sendiri buat menghilangkan kebosanan, “jikalau diperhatikan cewek itu cakep jua ya, rambutnya hitam panjang, kulitnya sawo matang, wajahnya mirip siapa? oh iya kayak penyanyi yg namanya Memes, tingkah lakunya manis dan sopan, persis deh, bodinya pula kelihatan oke, bego sekali aku baru menyadarinya kini ”.

Tatapan mata Redi yg semula sayu menjadi berbinar-binar seolah memandang hidangan enak sewaktu lapar. Rasa ngantuknya lenyap dalam keheningan ruangan apotik yang hanya terdapat beliau dan pegawai perempuan itu. menggunakan mulai berkurangnya aktifitas pegawai wanita itu, beliau mulai merasa kalau sedang diperhatikan.

Sedikit curi pandang ke arah Redi, perasaannya terbukti benar. Pemuda langsing tinggi, 25-an tahun tapi lumayan tampan yang duduk didepannya memandang ke arahnya tanpa berkedip. Redi akhirnya merasa jika tatapannya dirasakan oleh perempuan itu.

Itil V3
Perhatian Redi beralih ke barang-barang yang terdapat pada outlet apotik itu. Bangkit asal daerah duduknya sembari membungkukkan badan beliau melihat satu persatu barang dalam etalase kaca. dengan penasaran pegawai wanita itu bertanya di Redi, “Mencari apa, Mas?”

“Hanya lihat-lihat kok Mbak!”, jawab Redi, akan tetapi pandangannya tertuju pada sederet kotak kondom dengan banyak sekali brand serta hal ini tidak luput berasal perhatian wanita itu.

Perhatian Redi di kumpulan kotak kondom itu begitu nampak sebab beliau benar-benar lagi membandingkan kelebihan setiap merk kondom menggunakan lainnya melalui tulisan-tulisan yang terdapat di kotaknya. Tanpa membuat malu-memalukan Redi bertanya di pegawai perempuan itu,

“Mbak, yang merk “A” ini harganya berapa?” yg dijawab juga sang perempuan itu. “bila yg “B”?” “jikalau yg “C”?” seluruh pertanyaan itupun dijawab oleh pegawai wanita itu.

menggunakan wajah gundah Redi menegakkan kembali badannya sembari mendekat ke arah pegawai itu. “Mbak, yg indah yang mana?” tanyanya lirih dengan wajah lugu. Pegawai perempuan itu menjawab dengan menggelengkan kepalanya dan tersenyum memalukan. dengan wajah kecewa tidak memperoleh jawaban, Redi membalikkan badan lalu keluar berasal apotik itu serta mengambil kotak rokoknya asal sakunya.

SOR77
SOR77

Baca carita selanjutnya di SOR77

Bersandar di kusen pintu apotik, Redi menikmati setiap sedotan asap rokoknya. Tanpa disadarinya pegawai perempuan tersebut sudah ada disampingnya serta mengagetkannya menggunakan permintaannya,

“Mas, boleh minta rokoknya?” Bagai orang dihipnotis Redi menghulurkan kotak rokok dan koreknya kepada perempuan .

Redi merasa kaget campur resah serta heran menatap perempuan disampingnya sedang menikmati sedotan pertama di sebatang rokok.

“Nggak usah bengong Mas, emangnya kenapa?”, tanya perempuan itu.

“Ah, Nggak, nggak heran kok, sehari habis berapa Pak umumnya, Mbak?”, tanya Redi sedikit menarik hati.

“aku merokok kadang-kadang aja kok, Mas!”, jawab perempuan itu.

setelah itu mereka mengobrol akrab bak 2 orang yang sudah usang berkenalan.

“Mas, tadi tanya soal kondom, apa telah menikah?”, tanya wanita itu.

“Belum, makanya saya bertanya, Mbak telah?”, jawab Redi serta berbalik bertanya.

“telah lima tahun”, jawab perempuan sambil menunjukkan kekecewaan di wajahnya.

“Wah, sudah pengalaman dong, jadi berdasarkan Mbak, sewaktu suami Mbak pakai kondom yang enak cita rasanya yang merk apa?”, tanya Redi seakan hal itu menjadi teka-tekinya.

“Apa engkau sudah punya pacar?”, tanya balik perempuan itu.

menggunakan menggelengkan kepala, Redi menunduk membuat malu seolah sadar bahwa beliau membagikan keluguannya, lalu beliau berusaha menutupinya dengan mengatakan, “tapi gini-gini pengalamanku nggak kalah sama Mbak! cuman saya nggak pernah gunakan kondom”

“Oh, ya? saya percaya kok”, sindir perempuan itu.

“bila nggak percaya boleh dicoba!”, tantang Redi.

menggunakan wajah yg memerah dan tersenyum, wanita itu membuka pintu apotik lalu masuk pulang sesudah membuang puntung rokoknya, meninggalkan Redi seorang diri. menggunakan menggeleng-gelengkan ketua Redi merasa sangat tolol sesudah menyadari jikalau beliau baru saja mengeluarkan istilah-kata yang paling udik sepanjang pengalamannya berkenalan dengan cewek.

Bahkan saat ini beliau belum mengetahui nama dan alamat wanita yg baru saja bercakap-cakap dengannya selama 30 mnt. Sebuah hasil yg bisa menjatuhkan pamor yang dikenal teman-temannya sebagai seorang yang pakar memperoleh data wacana cewek pada berkenalan.

tidak lama lalu Redi pula pulang masuk kedalam apotik serta mendapati pegawai pria apotik itu telah duduk dimeja counter. Merasa ingin buang air kecil, Redi menanyakan letak toilet pada pria itu. sesuai petunjuk laki-laki tadi,

Redi memasuki lorong panjang pada apotik itu dan akhirnya menemukan kamar mandi 1/2 terbuka yang kelihatan sangat bersih. dengan terburu-buru Redi masuk dan pribadi membuka resleting celana jeansnya dan segera mengeluarkan penisnya asal pada CDnya kemudian, “Ah.. Lega rasanya!”

Rupanya Redi melupakan menutup pintu kamar mandi. dan sebab lagi menikmati buang air kecil dia tidak merasakan jikalau pada belakangnya telah berdiri pegawai wanita tersebut sambil mengamati bentuk serta berukuran penis Redi yg lagi menyemburkan cairan urine bak ujung selang.

selesainya membersihkan penisnya menggunakan tissu yang ada disampingnya, beliau terkejut setengah mangkat mencicipi pundaknya dipegang tangan halus dan punggungnya merasakan geseran dengan 2 benda tumpul yang lunak. Menoleh ke belakang beliau melihat paras pegawai wanita tadi.

menggunakan napas lega Redi mengatakan, “Kukira hantu, hingga hampir kelenger rasanya!”.

“aku mau buktikan ucapan Mas diluar tadi!”, ucap wanita itu sembari tangan kanannya bergerilya memegang pangkal penis Redi.

Tanpa dikomando burung Redi langsung mendongkak keatas memberi penghormatan atas rangsangan genggaman halus tangan wanita itu. Diikuti helaan napas yg pada wanita itu menggeser-geserkan wilayah vitalnya yg masih berada dibalik rok serta CDnya ke pantat Redi.

menggunakan serta merta Redi memutar bagian tubuhnya hingga berhadapan menggunakan wanita itu. Lepaslah genggaman wanita itu pada penis Redi, tapi pantatnya jadi gantinya, diremas serta ditariknya kearah tubuh perempuan itu. dua bibir saling bertautan, cumbuan dibalas cumbuan, keduanya saling bercumbu menggunakan gairah yg luar biasa.

2 tangan Redi menemukan pantat wanita itu dan meremasnya sembari menarik ketubuhnya. Penis Redi terhimpit dan bergesek dengan bagian depan rok perempuan itu tepat pada wilayah sekitar indera vitalnya, ad interim butir dadanya terhimpit dada Redi. di bagian bawah gesek menggesek 2 alat vital yang berlainan jenis menimbulkan efek yg semakin sebagai-jadi meskipun masih terhalang sang rok dan CD perempuan itu.

pada bagian tengah dimana tabrakan payudara yg semakin mengeras di dada Redi pula terhalang oleh BH, pakaian wanita itu serta kaos Redi. Bagian ataslah yg baru bebas dari segala penghalang, lidah Redi masuk dalam mulutnya serta mengusap lidah perempuan itu dengan liarnya serta dibalas dengan sedotan dari lisan wanita itu, hal ini terjadi silih berganti ad interim ke 2 bibir saling melekat satu sama lainnya.

Selang beberapa saat terjadi genjatan senjata. kedua pihak saling melepas halangan yg terdapat. sandang terusan perempuan itu sekarang telah terlepas seluruh kancing depannya sampai bagian depan tubuhnya terbuka bebas. Celana jeans serta CD Redi jua sudah hingga kebawah, pula kaosnya yang benar-benar tanggal tersampir pada gagang pintu kamar mandi sempit yang tertutup.

wanita itu lalu melingkarkan tangannya kebelakang buat melepas kancing BHnya, Redi memanfaat momen itu menggunakan berjongkok dan mencumbu perut perempuan itu sembari melorotkan CD perempuan itu hingga tanggal. Bersamaan dengan lepasnya BH wanita itu, cumbuan bibir Redi juga bertemu bibir vaginanya. Desahan serta erangannya merasuki otak Redi, sedotan mulutnya di vagina wanita itu diikuti dengan permainan lidah pada klitoris.

ke 2 tangan bebas wanita itu segera menangkap serta menarik bagian belakang ketua Redi ke arahnya sampai muka Redi terhimpit diselakangannya. Sedotan mulut Redi bertambah bertenaga bak pompa air yang lagi menyedot sumur. sekali waktu perempuan itu agak menjongkok dan dengan tarikan bertenaga pada ketua Redi sampai juluran pengecap Redi dapat masuk kedalam lubang vaginanya yang paling dalam.

Rangsangan hebat yang diberikan Redi membuat gelombang kejut di wanita itu, denyut-denyut dinding vaginanya mengantarkan keluarnya cairan kental. Bergelinjang dalam keadaan berdiri membuatnya terhuyung lemas namun beruntung dinding kamar mandi itu sudah dekat menggunakan punggungya hingga tersandarlah punggungnya pada dinding. Dekapan Redi sesudah bangkit asal jongkoknya juga membantu wanita itu buat tetap berdiri sembari bersandar pada dinding kamar mandi.

dalam dekapan Redi, mata perempuan itu terpejam merasakan kepuasan sesaat, payudaranya melekat pada dada Redi yang berbulu tipis, serta napasnya yg tadinya terengah-engah mulai teratur balik . Penis Redi menempel ketat pada daerah kemaluan wanita itu hingga merasakan kehangatan yang basah.

Redi mulai mencumbu lisan wanita itu dan bertahap diber jalan sampai pergumulan ke 2 mulut tak dapat dihindarkan kembali. Diikuti gerakan pinggul dan pantat, menyebabkan geseran penis Redi pada bibir vagina wanita mulai terasa nikmatnya bagi ke 2 belah pihak. Cerita dewasa ini pada upload sang situs ngocoks.com

kemudian wanita itu membuat rangkulan tangan serta usapan pada punggung serta belakang kepala Redi. Terprovokasi sang rangsangan yg diberikan perempuan itu, Redi mulai sedikit berjongkok hingga ujung penisnya melekat bagian depan lubang vagina kemudian dengan gerakan meluruskan pulang kakinya, naik serta masuklah seluruh btg kemaluannya kedalam liang kenikmatan wanita itu yang telah licin menggunakan tiba-tiba.

Kaget sang sentakan Redi, keduanya melepaskan ciuman mulut, “Akh..!”, jerit wanita itu menggunakan lisan terbuka serta diikuti dengan desahan, “Ah.. ah.. ah..” ketika Redi memompa btg kemaluannya kebawah dan keatas. dua insan berlainan jenis sudah memulai hubungan sebadan sambil berdiri dalam kamar mandi apotik yang sempit.

mulut Redi mulai menghisap bagian kiri leher perempuan itu kemudian sekali waktu di pendengaran kirinya. dengan berputarnya ketika dan aneka macam rangsangan yang saling diterima keduanya, wanita itu semakin merasa lemas pada bagian kakinya sebab memaksakan diri buat merengguk kepuasan meskipun sudah berorgasme dua kali.

Akhirnya dengan permanen menyandarkan punggungya di dinding kamar mandi dia meminta tangan Redi buat menunda pantatnya lalu mengaitkan ke 2 kakinya di bagian belakang kaki Redi. sambil membopong perempuan itu Redi permanen melakukan pemompaan batang kemaluannya di vagina wanita itu. Kekuatan Redi ada batasnya, akhirnya dilepaskannya kaki kanan wanita itu supaya bisa menopang tubuh wanita itu sendiri. menggunakan tangan kanan permanen memegang paha kiri wanita itu, Redi mempercepat gerakan pompanya.

“Aduh Mas saya mau keluar lagi, ssh..”, ucap perempuan itu sambil menggigit bibir atasnya.

Redi pun segera melepas beban yang sedari tadi ditahannya, penisnya berdenyut hebat pada liang kenikmatan, menyemprotkan cairan sperma bagai semburan ular berbisa. mencicipi semburan cairan hangat dalam liangnya, wanita itu pun tidak kuasa menahan orgasmenya. Keduanya saling berangkulan sampai penis Redi keluar berasal liang kenikmatan pada keadaan kosong dan lemas. Diakhiri dengan saling ciuman bibir, keduanya membersihkan diri, mengenakan balik pakaian yg tanggal, dan keluar berasal kamar mandi.

Redi melihat ketika di jam dinding apotik menunjukkan pukul 3 pagi serta sehabis mendapatkan obat pesanannya yang baru datang itu dari pegawai pria apotik itu, dia langsung keluar menuju mobilnya dan melajukan mobilnya menggunakan kecepatan tinggi sampai sampai tempat tinggal sakit kawasan kawannya dirawat.

Cerita Sex Kenikmatan birahi dari ibu Kandung

kemudian beliau menyampaikan obat dan kopi resepnya itu di perawat jaga kemudian duduk termenung di ruang tunggu sambil berusaha mengingat kejadian sensasional di apotik tersebut. lalu asal kejauhan lorong tempat tinggal sakit didepannya dia melihat Joni serta Rio, kedua kawannya, keluar asal sebuah ruangan menggunakan paras senang cita, diikuti dua perawat, yg seorang berumur 40-an dan satunya 20-an.

ke 2 perawat yang berjalan dibelakang Joni dan Rio terlihat sedang membetulkan seragamnya serta berusaha menutup kancing bagian atasnya. Pemandangan ini tidak luput dari penglihatan Redi.

Kira-kira apa yg sudah dilakukan Joni dan Rio? Donor darah merah atau putih? Kenapa mereka kelihatan suka sekali? Itulah seluruh pertanyaan pada benak Redi.

 

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*