Sensasi terbaik main sama cewek berhijab

CASINO69

pada suatu pagi, kurang lebih pukul 08:30, aku yg sedang suntuk pergi ke sebuah hutan cagar alam mungil pada selatan kota. Kota kecil ini sudah ku singgahi kurang lebih 3 minggu, dan saya masih tidak mengecewakan betah. Segera kuparkir motor di daerah titipan motor, serta menyusuri jalan setapak masuk hutan yg kini sedang sepi sebab memang bukan hari libur.

Terasa sangat sejuk, pagi hari hiking menikmati rerimbunan pohon pinus pada hutan cagar alam itu. ketika sedang berjalan menikmati kesunyian dan kesejukan hutan, saya melihat sesosok gadis cantik berjilbab sedang duduk disebuah bangku dibawah sebuah rumah kayu yang memang disediakan buat beristirahat. dari bajunya yang atasan putih dan bawahan rok abu-abu, saya tau jika dia ialah seseorang siswi SMU. Segera otak kotorku bekerja serta membentuk terangsang.

Bayangkan, menikmati meme3k gadis cantik berjilbab pelajar SMU ditengah hutan yg sunyi serta sejuk ini. Segera aku menghampiri dan menyapa oleh gadis itu. yang sedang duduk termangu. “Assalamu’alaikum..” kataku sedikit keras, memang sengaja mengagetkannya

Gadis berjilbab itu sedikit kaget kemudian menggunakan cepat menoleh kearahku. Wajahnya rupawan putih,d engan hidung mancung dan bibir tipis. Kacamata minus bertengger di hidungnya.

“Wa’alaikum salam.. ngagetin aja ihh..” ucapnya menggunakan tersenyum mungil.

Suaranya yg lembut, menambah gejolak birahiku. Otakku berfantasi membayangkan bunyi lirihnya merintih2 karena mem3knya kusodok2 menggunakan kont0lku. “lagi ngapain?” tanyaku.

Sembunyi-sembunyi saya menatap tubuhnya. Sekal buat seseorang siswi SMU. Pantatnya bundar , tubuhnya padat berisi namun langsing, dengan tinggi semampai. buah dadanya terlihat sedikit mononjol dibalik seragam putih osis lengan panjang dan jilbab putih yg terulur menutupi dadanya.

“lagi ngelamun.” Jawabnya sembari tersenyum cantik.

“ngelamunin apa?” tanyaku lagi, memancing pembicaraan.

sembari semakin mendekat sampai disampingnya. Siswi berjilbab itu memandangku akurat seakan menilai, lalu menjelurkan lidahnya padaku, menggoda. saya tersenyum. “kenalin, Setiawan.” Kataku sembari mengulurkan tanganku.

siswi berjilbab itu tersenyum dan menyambutnya.

“Landrina” katanya.

Tangannya yg bersentuhan dengan tanganku terasa sangat halus. “lagi ngapain disini sendirian? Bolos yaa…” kataku mengganggunya. siswi berjilbab itu segera berdiri didepanku.

“iya nih… lagi BT di sekolah..” pungkasnya sambil menggerutu.

“emang kenapa? Habis putus cinta yah?” tanyaku nakal.

“idih… nggak… sekarang jadwalnya olah raga… guru olah raganya rese… sukanya grepe-grepe..” jawab gadis cantik berjilbab siswi Smu itu.

Tangannya telah dilipat didepan dada, semakin membentuk tonjolan buah dadanya terlihat. Hatiku semakin tidak karuan. “tapi diam-diam suka kaaan…” kataku menarik hati.

“idiiiih…jijik, tau…” jawabnya sambil sok bergidik.

“eehhh… digrepe-grepe bisa lezat lhoo..” kataku terus memancing.

Siswi berjilbab itu hanya tersenyum simpul sambil balik menjulurkan lidahnya genit. “eh Rin, mau gak, masuk lebih dalem ke hutan? ada kawasan yg buagus banget deh…” kataku.

Padahal saya berbohong.

“yang bener? Ahh, gak mau ah…ntar Landrina mau diapa-apain, lagi…” jawabnya, sembari masih tersenyum genit.

“ga papa deh… yuk ikut… diapa-apain kan ga papa kalo lezat.” Kataku seolah bercanda.

Padahal otakku telah memikirkan poly jurus buat menerima tubuh gadis cantik berjilbab itu.

“iya deh.” Jawab Landrina akhirnya, membentuk hatiku seolah meloncat saking

senangnya.

“akan tetapi janji gak diapa-apain yah.” Jawabnya lagi.

“gak kok, ntar tidak kasih yg lezat- lezat″ jawabku lagi.

Akhirnya kami pun berjalan menyusuri jalan setapak sambil bercakap-cakap serta menikmati keindahan hutan.

Beberapa lama , sesudah kami berada semakin masuk kedalam hutan, kami menemukan lagi sebuah tempat beristirahat. Sebuah batu akbar panjang dua meter, menggunakan atap dari daun pinus sekedar menahan Bila ada hujan. Landrina berlari mungil menuju daerah itu dan duduk dubatu itu.

“istirahat dulu, capek..” istilah gadis manis berjilbab itu.

“oke.” Kataku sambil duduk disampingnya.

“jadi gak nih, mau yg enak-enak?” kataku kembali memancing.

“gak mau ah.. emangnya Landrina apaan..” katanya sembari 1ebc1a17ad3a1674c3f11a3cde0327c7 murka .

aku semakin medekatkan dudukku di gadis berjilbab bertubuh sekal itu.

“yah, kan Landrina mengagumkan.. mas jadi gak tahan..” bisikku ketelinganya yg masih tertutup jilbab. Pelan kuraih tangan

kanannya yang halus, lalu kuremas serta kubelai. Gadis mengagumkan berjilbab itu menatapku, tetapi diam saja. Terlihat wajahnya merah sebab memalukan. Segera siswi berjilbab itu menarik tangannya serta memalingkan tubuhnya agak membelakangiku, karena tatapan sayunya bertemu menggunakan tatapanku. Pelan-pelan kupeluk Landrina berasal belakang pelan- pelan. Gadis cantik berjilbab bertubuh sekal itu sedikit berontak. “jangan mas.. Landrina gak mau..” bisiknya sembari sedikit berontak.

“ga papa Landrina, ntar mas kasih enak…” bisikku ke telinganya yang tertutup jilbab.

Kudaratkan ciumanku pada pipi kanannya. Landrina masih tegang, mungkin sebab tidak pernah dipegang cowok. Apalagi kont0lku yg sudah birahi dibalik celana jeansku asal tadi, menempel pada pantatnya karena saya telah duduk menkangkang. Kugenggam tangan kirinya dengan tangan kananku, tangan kiriku memeluknya, ad interim bibirmu mulai menciumi pipi dan telinganya. “Ohh..sstt” desisnya.

aku palingkan wajahnya sehingga aku simpel mencium bibirnya yg mungil, pelan saja dan siswi berjilbab itu mulai menanggapinya. Kupermainkan lidahku menggunakan lidahnya, ad interim kuputar pelan-pelan tubuhnya hingga menghadapku (masih dalam keadaan duduk). menggunakan cukup cepat kupeluk mesra beliau agar tidak semakin berontak,

ke 2 tanganku mengelus-elus punggungnya serta terkadang kuremas lembut kedua pantatnya. pantatnya begitu menggairahkan. padat berisi sampai-sampai ingin cita rasanya meremas dan menciuminya.

Kont0lku sudah semakin tegang. Pelan- pelan sambil terus kuciumi gadis SMU berilbab yg telah pasrah itu, kubuka ritsleting celanaku dan kukeluarkan kont0l besarku. Gadis itu seolah tertegun bingung sebab tidak tau apa yg wajib ia lakukan. pribadi kubimbing tangannya buat mengelus- elus serta mengurut seluruh bagian kont0l. Terasa nikmat kont0lku dibelai serta diurut sang tangan halus siswi lugu berjilbab itu. Kusandarkan Landrina pelan-pelan didinding kayu gubuk istirahat itu, bibirku semakin bergerilya di semua permukaan wajahnya yg indah. .

“Ohh, sst..” desahnya, yg semakin membuatku bernafsu.

menggunakan bibirku yang tetap aktif, tangan kananku mulai menelusuri badannya, kuelus-elus pundaknya, lalu turun ke dada kanannya, menyusup kebalik jilbabnya, meremas butir dada sekalnya. Kuraba pelan, lalu mulai remasan-remasan kecil, siswi berjilbab itu mulai menggeliat. butir dadanya terasa kenyal dan kencang, semakin kuperlama remasanku, menggunakan sekali- kali kuraba perutnya.

Tanganku mulai membuka satu- persatu kancing seragam OSIS lengan panjangnya, serta menyusup masuk didalam bajunya, mengelus perutnya dan Landrina kegelian. Tanganku yg masih di pada bajunya, mulai naik kedadanya serta meremas ke 2 gunung kembarnya, jariku keselipkan dibranya agar menjangkau putingnya buat kupermainkan. Landrina mulai sering medesah,

“Sst.. ahh.. ohh”

karena branya sedikit kencang dan menghambat aktivitas remasanku, maka tanganku segera melepaskan semua kancing bajunya serta lalu kait branya kubuka, sebagai akibatnya longgarlah segel 2 bukit kembar itu. Bajunya kusingkap kesamping, ad interim Bhnya kusingkap keatas, menampakkan keindahan dadanya, putih mulus, ke 2 putingnya mencuat mengeras ingin dijilati.

sudah saatnya nih beraksi si lidah. Kujilati, kusedot- sedot, kucubit, kupelintir kecil kedua putingnya. Landrina mulai meracau tak karuan manahan nikmatnya permainan bibirku di kedua dadanya. Kubuka baju dan branya sebagai akibatnya tubuh atasnya hanya tinggal ditutupi jilbab putih membungkus kepalanya yang sengaja tidak kulepaskan. Gairahku semakin meninggi melihat gadis berjilbab yang lugu terengah- engah keenakan kurangsang dengan baju yg sudah terbuka memperlihatkan butir dadanya yang putih ranum menggunung.

Tubuhnya yang putih, 2 bukit ranum menggunakan dua puting mencuat indah , wajahnya memerah, keringat mengalir, ditambah desahan-desahan yang menggairahkan, sungguh pemandangan yg tidak boleh disia-siakan. Kuciumi bibirnya lagi, menggunakan kedua tanganku yg telah bebas bergerilya pada kedua bongkahan dadanya. Nafas kami menderu menyatu, mendesah. Perlawanan gadis bagus berjilbab tersebut sudah tidak terasa lagi.

Untunglah hutan itu sepi, sehingga desahan Landrina yg semakin keras tidak membuatku takut ketahuan. Kulepas baju seragamnya dengan sedikit paksaan, kusibakkan jilbabnya sehingga tidak menutupi dadanya, lalu Kuciumi dan kujilati badannya, mulai berasal pundak, turun ke dadanya. Sengaja kujilati bongkahan dadanya berlama- lama tanpa menyentuh putingnya, kupermainkan lidahku disekitar putingnya. Kutempelkan tiba-datang lidahku ke puting kanannya dan kugetarkan cepat, tangan kiriku mencubit-cubit puting kirinya, Landrina semakin kelojotan menunda geli-geli nikmat.

enak sekali menikmati bukit kembar cewek jilbaban. Tangan kananku mulai merayap ke pahanya, yang masih tertutup rok abu- abu panjang, kuelus naik turun, terkadang sengaja menyentuh pangkal pahanya. Terakhir kali, tanganku merayap ke pangkal paha, menyingkapkan rok abu-abu panjangnya keatas sehingga celana dalamnya terlihat.

dengan satu jariku, kugesek-gesek mem3knya yg ternyata telah basah sampai membekas keluar di celana pendeknya. ke 2 kaki gadis berkulit putih berjilbab berwajah lugu itu pribadi merapat menahan geli. Tanganku mengelus pahanya dan membukanya, menjalar ke kemaluannya, lalu seluruh jariku mulai menggosokkan naik turun ke bukit kemaluannya. “Ah udah mass..uhh hmm.. aduuhh.. enakk..”, geliatnya sembari meremas pundakku erat.

Kulumat bibirnya, tanganku mulai menyusup menguak CD-nya, meraba mem3knya. Landrina semakin terangsang, dengan desisan pelan dan gelinjang- gelinjang ereksi.

tidak lama kemudian siswi berjilbab itu mendesis panjang serta melejang-lejang. beliau menggigit bibir bawahnya sambil matanya terkatup erat, lalu mem3knya berdenyut- denyut seperti denyutan kont0l bila melepas mani. Landrina lalu menarik nafas panjang. Basah mengkilap semua jariku, karena mungkin Landrina tidak pernah terasang mirip ini, kemudian kujilat sampai kemarau. “Mas jahat, pungkasnya Landrina gak akan diapa-apain..” istilah siswi berjilbab bertubuh sekal itu sambil memelukku erat.

“akan tetapi Landrina senang kan.. lezat kan..” bisikku semakin bernafsu.

sudah saatnya kont0lku dipuaskan. Kucium bibirnya lembut, kubimbing lagi tangannya buat meremas dan mengurut kont0lku. Gantian aku yang melenguh dan mendesis, menahan nikmat. Posisiku kini berdiri didepan Landrina, kuturunkan celanaku dan kuminta Landrina buat terus memijat kont0lku. “wajib digimanain lagi nih?”, tanyanya galau sembari tetap mengelus-elus batang kejantananku.

Terlihat disekitar ujung kont0lku telah basah mengeluarkan cairan bening karena birahi asal tersebut.

“Ya diurut-urut naik turun gitu, sembari dijilat mirip menikmati es krim” sahutku.

CASINO69

Baca carita Lainnya di CASINO69

Ditimang-timangnya kont0lku, menggunakan membuat malu-malu kemudian dijilati kont0lku, ekspresi wajahnya mirip anak mungil. Gadis berjilbab SMU itu pelan-pelan mulai memasukkan kont0lku ke mulutnya serta

“Ahh Rin, jangan kena gigi, rada sakit tuh, ok sayang?”

“Hmm, ho oh”, mengiyakan sambil tetap mengulum kont0lku.

Nah begini baru enak, walaupun masih amatir.

“Yess..” desahku menunda nikmat, terlihat semakin cepat gerakan maju mundur kepalanya.

“Mas, bolanya pula?” tanyanya lagi sembari menyentuh zakarku.

“Iya dong sayang, semuanya deh, tapi jangan kena gigi lho”. Dijilati serta diemutnya zakarku, setiap jengkal kemaluanku tidak luput asal jilatannya, hingga kemaluanku basah kuyup.

“Ahh..ohh..yes..” desahku menggunakan semakin menekan-nekan kepalanya.

Dimasukkannya batangku pelan-pelan ke mulutnya yang kecil hingga menyentuh tenggorokannya, kont0lku dikulum-kulum, divariasikan permainan lidahnya serta aku semakin menggeliat. Terkadang d siswi berjilbab itu juga menjilati lubang kencingku, diujung ketua kont0l, sebagai akibatnya saya hampir melompat menahan nikmat serta geli yang mendadak. Dilanjutkannya lagi kocokan ke kont0lku menggunakan mulutnya. Pelan-pelan kubelai kepalanya yg masih terbungkus jilbab dan aku mengikuti permainan lidah Landrina, kugoyangkan pantatku searah. lezat sekali permainan bibir serta lidahnya, Landrina sudah mulai terbiasa menggunakan kejantanan cowok. Akhirnya, badanku mulai mengejang,

“Rin, saya mau keluar.. ohh ahh..” dan sengaja dipercepat kocokan kont0lku dengan tangannya.

Croott crot crot creet.. air maniku berhamburan keluar aneka macam, sebagian kena wajahnya serta mengotori kacamatanya, serta sebagian lagi meluber di tangan Landrina dan kont0lku. Landrina sempat terkejut melihat pemandangan menakjubkan itu. “iihh… jijik… apa nih mas..?” katanya sambil mengernyit.

“ini namanya pejuh, Rin.. coba aja enak lho.. bisa menghaluskan kulit kalo dilumurin ke wajahmu..”

menggunakan sedikit keraguan siswi berjilbab itu pelan-pelan menjilat air maniku yg meluber di kont0lku.

“Asin dan legit, lezat pula ya Ko?”, katanya sembari menelan semua spermaku hingga habis higienis serta kinclong.

yg menyembur diwajahnya dia ratakan sehingga wajahnya mengkilap sebab air pejuhku. Akus emakin terangsang melihat gadis berjilab melakuka nhal itu. Tanpa membuang ketika lagi, aku yang memiliki stamina dan birahi yg berlipat segera pulang mendorong badannya supaya bersandar di dinding kayu gubug itu. Bibirnya yang indah dengan lipgloss itu kulumat dengan penuh ereksi. kurasakan siswi berjilbab itu mulai mendesah serta menggeliat menahan birahi.

Kuremas-remas dadanya yang sudah menunggu asal tersebut buat dinikmati lagi. Kuraba-raba lagi mem3k si Landrina, pinggangnya menggeliat menahan nikmat sekaligus geli yg demikian hebat sampai pahanya merapat lagi. kembali kusingkapkan rok abu-abunya ke perutnya, selesainya tersebut sempat turun lagi, sengaja tidak kupelorotkan CD- nya, sebab aku ingin melihat pemandangan latif dulu. Wow, CD-nya pink tipis berenda dan mungil, sehingga dalam keadaan normal kelihatan jelas bulu-bulunya.

lalu saya berlutut didepan selangkangannya. Kakinya kubuka diiringi desahan tertahan gadis SMU berjilbab berwajah cantik itu. Tangan kirinya menutup mulutnya seakan berusaha menunda nafsu birahi yg tidak tertahankan. Tangan kanannya ada dipundakku, tetapi tidak berusaha menahan ketika saya maju serta mulai menjilati kedua pahanya asal bawah sampai ke pangkalnya, kemudian kucium aroma lembab serta agak amis dari mem3knya yg menghasilkan 604dea25b3a655fe1ab94434fad99f27 manapun semakin bernafsu. Kujilat kurang lebih pangkal paha tanpa mengenai mem3knya, yg membentuk Landrina semakin kelojotan.

Kupelorotkan CD-nya pelan-pelan sembari menikmati aroma spesial mem3knya, lalu kujilat CD bagian pada yg membungkus kemaluannya. Sesaat saya terpesona melihat mem3knya, bulunya yang tertata rapi akan tetapi pendek-pendek, bibirnya yg gundul mengkilap terlihat kentara dan kedap, pada tengah-tengahnya tersembul daging mungil. Mem3k yg masih kudus ini semakin membuatku bergelora, kont0lku mulai berontak lagi minta dipijat Landrina. Mulutku sudah tidak sabaran buat menikmati hidangan paling lezat itu, lidahku mulai bergerilya lagi. Pertama kujilati bulu-bulu halusnya, rintihan Landrina terdengar lagi.

Terbukti titik lemah Landrina terdapat di mem3knya, begitu siswi berjilbab itu menggerakkan pantatnya, menggunakan antusias lidahku menari berkecimpung bebas di dalam mem3knya yg sempit (masih aman karena selaput dara berada lebih ke pada). Begitu sampai pada klitorisnya (yang sebanyak kacang kedelai), langsung kukulum tanpa ampun

“Akhh.. sstt.. ampuun… aduuhh.. enaaak.. stt” racau gadis perawan SMU berjilbab itu sembari menggeleng-geleng kepalanya yang masih terbungkus jilbab menahan serbuan kenikmatan yang menggila berasal lidahku.

dengan gerakan halus, kuusap-usap klitorisnya dan siswi berjilbab itu makin kelojotan dan tidak begitu lama terjadi kontraksi pada mem3knya. saya tau Landrina akan kulminasi lagi, makin kupercepat permainan lidahku. Sesaat lalu, sembari tangan kirinya semakin menutup mulutnya semakin erat,gadis berjilbab berseragam abu- abu putih itu menjerit sambil badannya meregang.

Mengalirlah dengan deras cairan cintanya itu, tentu saja yg sudah kutunggu-tunggu itu. Kujilati semua cairan yang ada hingga mem3knya mengkilap bersih, rasanya segar, gurih serta enak sekali. Beberapa saat, kubiarkan Landrina istirahat sembari tersengal-sengal mengatur napas terduduk lemah dibangku panjang digubug itu, bersandar didinding. saya duduk disebelahnya kemudian kupeluk erat dengan mesra, kukecup keningnya, serta kedua pipinya. sambil memandangku, wajahnya tersenyum memalukan.

Nampak wajahnya merah padam sesudah mengalami orgasme, serta malu sebab melakukannya denganku. saya menganggap baru kali ini siswi berjilbab itu merasakan nikmat begitu dasyat, hingga lemas sekujur tubuhnya. sehabis nafasnya mulai normal, kuciumi bibirnya dengan lembut. “Nikmat sekali kan Rin? Ingin lagi? Masih bertenaga kan?” kataku dengan mencium bibirnya lagi.

Gadis indah berjilbab itu hanya diam sembari memalingkan wajahnya, tetapi tidak ada penolakan asal tubuhnya.

Kupalingkan lagi paras cantknya menghadapku dan kucium rada usang bibirnya menggunakan lembut.

Pelan-pelan aku balik memosisikan tubuhku dihadapannya. Kont0lku tepat berada didepan mem3knya. Kulepaskan celana pada seksinya, kemudian lambat- lambat kumajukan pinggulku, menggesekan kont0lku ke mem3knya. “Oh..hmm..” gadis manis berjilbab itu balik mendesah bergairah, pasrah kusetubuhi ditengah hutan yang sunyi itu.

Baju seragam SMU nya sudah teronggok dilantai gubug, disamping celana dalamnya. wajah gadis alim berjilbab itu yg pasrah membuatku nyaris tidak bisa mengendalikan birahiku.

Kulumat bibirnya dengan rakus, tanganku berkecimpung ke bawah dan menggenggam kont0lku, semakin intens

menggesek-gesekkan kont0lku ke mem3k ranumnya, membuat siswi berjilbab itu semakin menggelinjang karena rangsanganku. sambil melumat bibirnya, tangan kiriku turun mengusap payudaranya dengan gerakan melingkar di bawahnya menuju ke arah puting kemudian menyentil serta memilin pentil gadis bagus berjilbab itu.

lalu gantian punggungnya kuusap dengan usapan ringan hingga siswi berjilbab itu merasa kegelian. “Ohh.. Maas.. auughh.. gelii… Nikmat Maas..!!” tangan kanan gadis berjilbab itu mencengkeram erat pundak kiriku sampai menghasilkan pundakku lecet sebab kukunya, ad interim secara refleks tangan kirinya mulai ikut meremas-remas butir dada kirinya.. kakinya membuka lebar melingkar dipingganggku.

Tatapan gadis berjilbab itu sayu, dikuasai sepenuhnya oleh nafsu ereksi. nafasnya memburu. Siswi berjilbab itu memejamkan matanya. Desahan dam rintihannya semakin keras ketika kuciumi kening, pipi dan kujilat dan kugigiti daun telinganya dari

luar jilbabnya. “Landrina, tahan yaa.. mas akan kasih kenikmatan buatmu.. tapi awalnya bakal sakit sedikit.. akan tetapi kalo dah kebiasa absolut enak kok..”kataku menenangkan gadis cantik berjilbab lugu itu yang akan kurenggut keperawanannya.

“mmhh… pelan yah mas.. Landrina takut..” desahnya, namun tanpa penolakan sebab sudah pasrah 100%.

dengan birahi yg telah di ubun- ubun, aku mengangkat sedikit pantat Landrina, buat memberi posisi nyaman di persetubuhan ini. Kupegangi ke 2 belah pahanya serta semakin kubuka kakinya lebar-lebar. Terlihatlah belahan mem3knya relatif kehitaman menggunakan bagian dalam yang kemerahan, dihiasi rambut tipis. “Aahh..”, Landrina melenguh panjang, badannya goyang kekanan kekiri, kuberikan rangsangan tambahan.

Kujilati pusar dan perutnya, lalu ke paha serta betisnya. Kugigit dekat pangkal pahanya sampai memberkas merah.

“Mass.. kamu.. Oh.., sudah.. Landrina nggak tahan..”.

kutatap wajahnya menggunakan tatapan menenangkan. Matanya sayu pasrah. ia menggigit bibir bawahnya berusaha menunda birahi dan mempersiapkan diri di rasa sakit yg kukatakan akan dirasakannya. Susah payah kumasukkan kont0lku yg telah keras dan besar ke mem3knya yg becek, dan .. Blesshh.. “Ouuhh.. Ohh..”.

saya mulai memasukan kont0lku ke liang mem3knya pelan-pelan. Sulit sekali memasukan kont0lku ke liang mem3k gadis anggun berjilbab itu saking rapatnya. Landrina berteriak, “Ahhh… sakiiittt mas!” aku yang tidak peduli karena telah terlanjur nafsu memulai melakukan gerakan maju- mundur menggunakan pelan-pelan.

Gadis berjilbab bertubuh sekal itu membalas menggunakan menjambak rambutku. aku terus melakukan genjotan terhadap mem3knya yg sangat nikmat itu… “Ahhhh… sakittt mas..”, aku mulai mempercepatkan gerakan maju- mundur. Landrina berteriak, “Ahhhhhhhh”, aku mengeluarkan kont0lku berasal mem3knya serta langsung keluarlah darah segar mengalir dari mem3k Landrina turun ke pahanya, dan membasahi bangku daerah kami bersenggama.

sesudah beristirahat beberapa helaan nafas, balik kutekan pantatku perlahan dan dengan pelan serta teknik maju mundur yang membuat Landrina semakin kelojotan, akhirnya masuklah semua kont0lku ke dalam mem3k sempit gurih gadis SMU berjilbab itu. “Aahh.. Mas.. aduh Maas..sakit akan tetapi enaakk.. aduuhh.. lagii..” gadis berjilbab berparas mengagumkan serta lugu itu meracau dan mendesah mulai keenakan. Mem3knya mulai terbiasa dihujam kont0lku.

Landrina menaikan pantatnya dan aku menekan lagi pelan-pelan, terus berlangsung beberapa lama , kian usang kian cepat.

“aduuhh.. Landrina mau lezat lagiihh..” Landrina mem3kik.

saya semakin kencang mengocok mem3knya dengan kont0lku. Siswi berjilbab itu diam sejenak sembari memegang lenganku.

“sudah keluar lagi Rin?”

“sebentar lagi.. Ohh..” jawab Landrina Secara datang-datang kugerakkan pantatku maju mundur relatif memutar dengan cepat, batangku terasa mau patah. Landrina kelojotan sambil melejang-lejang nikmat.

“Ah..”. Landrina meremas remas payudaranya serta menggigit jarinya sendiri dan matanya terpejam.

Jepitan kaki di pinggangku menguat. Dinding mem3k gadis cantik berjilbab itu terasa menebal sehingga lubangnya sebagai lebih sempit. Siswi berjilbab itu memelukku serta mengulum bibirku,

“An.. Mas.. aku .. Hggkk.., Ahh.. Nikmatt..” Landrina berkecimpung liar. Kutekankan kont0lku dalam-pada serta kurasakan denyutan di dinding mem3k dan dasar rahimnya. Kont0lku terasa disiram cairan yang hangat. Kutekan tyubuhnya didinding gubug menggunakan tubuhku. siswi berjilbab itu masih terus mengejang dan menggelinjang menikmati orgasmenya.

Kubiarkan kont0lku terendam pada cairan mem3knya. siswi berjilbab itu mendesah dan merintih penuh kenikmatan. Kami diam sejenak. Kuberikan kesempatan untuknya beristirahat serta mengatur nafasnya. Matanya masih tertutup. Sejenak kurangsang mem3knya menggunakan gerakan pada otot kemaluanku. siswi berjilbab itu mendesah dan membuka matanya. Dikalungkannya ke 2 tangannya di leherku. “Landrinaa.. sekarang giliran mas yaa..” kataku berbisik. siswi berjilbab itu mengangguk.

Masih tersisa orgasmenya, menggunakan tubuh yang masih bergetar2. Kugerakkan lagi pantatku maju mundur

serta memutar. Perlahan-huma dan semakin lama semakin cepat. Kurasakan mem3knya lebih becek dari semula, namun saya tidak mau menghentikan permainan untuk mengeringkannya. tabrakan kulit kont0l menggunakan dinding mem3k gadis manis berjilbab itu masih terasa nikmat.

Gairah siswi cantik berjilbab itu mulai bangkit lagi. Iapun mengimbangi gerakanku perlahan-huma. setelah beberapa ketika kemudian gerakannyapun jua semakin cepat. Kutarik pantatku sampai tinggal kepala kont0lku saja yg menyentuh bibir mem3knya, menggunakan gerakan cepat serta kuat kuhempaskan lagi ke bawah. Badan siswi cantik berjilbab itu terguncang. Kurapatkan pahanya, lalu kakiku menjepit kedua kakinya.

saya menurunkan tempo permainan sembari beristirahat sejenak. Sesaat lalu kukembalikan di tempo semula. aku hanya menarik turunkan kont0lku hingga setengahnya saja. Jepitan mem3k siswi mengagumkan berjilbab itu lebih terasa. Kurasakan aliran darah pada kont0lku semakin cepat. “Landrina.. saya mau keluar..”.

“Tunggu.. Kita bersama.. a.. nn mas..”

Kukangkangkan kaki siswi mengagumkan berjilbab itu pulang. kedua betisnya kujepit di ketiakku. dalam posisi demikian maka mem3knya terbuka lebar sekali.

“Mas Setiawan..”. Tubuh Landrina menegang.

“Landrina aku pula.. Mau.. Ohh..”.

“Ahh.. Nikmatt”. Cairan mem3k siswi bagus berjilbab itu bertambah poly, sementara itu ujung kont0lku berdenyut denyut. Tubuhnya berkecimpung seperti kuda Sumbawa yg melonjak-lonjak liar.

“Landrina.. Oh.. nih ku kasih pejuh… nikmatin

sayaannghhh..”

serta lalu.. Crot.. Crot.. Crot.. kutumpahkan spermaku pada pada guanya sampai menetes-netes keluar.

“Tahan sebentar.. Ahh..”.

Gadis mengagumkan berjilbab itupun menerima orgasmenya setelah berusaha sesaat sebelum kont0lku berhenti menyemprotkan pelurunya. Kutekankan lagi kont0lku, denyutan di otot-otot kemaluan kami saling menyampaikan kenikmatan ekstra. saya berguling ke samping. Kami berpelukan menggunakan badan bersimbah keringat. Jilbabnya basah karena keringat kami berdua. benar-benar nikmat bercinta dengan gadis perawan.

sesudah beristirahat beberapa ketika, kami segera membenahi baju kami dan keluar asal hutan. kembali kukecup mesra kening dan bibir gadis cantik berjilbab itu. Kuminta beliau meminum pil anti hamil yg selalu kubawa, dan memberinya tiga lbr seratus ribuan untuknya.

tidak lupa kuantarkan beliau pulang kerumahnya karena jam telah memberikan pukul 12 siang serta kuminta angka Hpnya, kali aja saya kangen dengan jepitan memeknya.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*